LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Authors

  • Nanang Sutopo
  • Dra. Nanik Suprihyatin, M.Pd.
  • Dra. Wahyu Murti Utami, M.Pd

Keywords:

Layanan Bimbingan Kelompok, Metode Diskusi, emandirian Belajar

Abstract

Layanan bimbingan kelompok dengan metode diskusi merupakan proses
bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok yang
secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan
dari narasumber untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi
pengembangan atau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta
layanan, dimana anggota-anggota atau peserta layanan secara jujur berusaha
memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan dan mempelajari, serta
mempertimbangkan pendapat-pendapat yang dikemukakan dalam diskusi.
Kemandirian belajar adalah suatu aktivitas/kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa atas kemauannya sendiri dengan tidak tergantung pada orang lain, serta
mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dalam menyelesaikan tugasnya.
Karakteristik kemandirian belajar, yaitu: merancang belajar sendiri sesuai dengan
tujuannya, memilih strategi dan melaksanakan rancangan belajarnya, memantau
kemajuan belajarnya, mengevaluasi hasilnya dan dibandingkan dengan standar
tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa ada dua
yaitu faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, maupun yang berasal dari luar yaitu
lingkungan keluarga, sekolah, lingkungan sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat. Upaya meningkatkan kemandirian belajar melalui layanan
bimbingan kelompok dengan metode diskusi diantaranya: a) Memanfaatkan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah secara maksimal dalam rangka
meningkatkan kemandirian belajar siswa. b) Menciptakan partisipasi dan
keterlibatan remaja dalam keluarga. c) Menciptakan keterbukaan dan kebebasan
untuk mengekspresikan lingkungan. d) Membantu siswa mencari informasi yang
diperlukan. e) Memberikan pengalaman belajar yang dapat menumbuhkan rasa
senang dan rasa puas pada diri siswa. f) Guru harus mampu merencanakan
kegiatan pembelajaran dengan baik dan teliti termasuk tugas yang harus
dikerjakan siswa berdasarkan karakteristik dan kemampuan awal siswa. g)
Sarana dan sumber belajar yang digunakan harus memadai.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmad Juntika Nurihsan. 2009.

Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai. Latar Kehidupan.

Bandung: Refika Aditama.

Chabib Thoha. 1996.

Kapita Selekta Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Desmita. 2012.

Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dewa Ketut Sukardi. 2008.

Pengantar Pelaksanaan Program BK di Sekolah. Jakarta: Rineka

Cipta.

Djamarah. 2005.

Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Haris Mudjiman. 2007.

Belajar Mandiri (Self - Motivated Learning). Surakarta: LPP UNS dan

UNS Press.

Downloads

Published

2025-01-13

How to Cite

Nanang Sutopo, Dra. Nanik Suprihyatin, M.Pd., & Dra. Wahyu Murti Utami, M.Pd. (2025). LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA: LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. AKADEMIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 24(1). Retrieved from https://journal.ipw.ac.id/index.php/akademika/article/view/167

Most read articles by the same author(s)