KONSELING KESEHATAN MENTAL PADA MASYARAKAT DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Authors

  • Mohamad Jumarin IKIP PGRI Wates

Keywords:

Konseling Kesehatan Mental, Revolusi Industri 4.0

Abstract

Ihtiar untuk mewujudkan kesehatan mental, wellness, well being, welfare tidak pernah selesai, sebab kehidupan sendiri sangat dinamis, terus mengalami perubahan dalam segala aspek, sehingga bentuk, harapan hidup yang bahagia terus berkembang. Kondisi tersebut menjadi semakin kompleks, mengingat peradaban ummat manusia terus berkembang, yang saat ini berada pada Era Revolusi Industri 4.0. Kehidupan semakin mengarah pada automatisasi dan disrupsi, kehidupan semakin multikultural, banyak paradoks dan problem semakin kompleks, yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan mental masyarakata. Semestinya kemajuan peradaban harus mampu membawa hidup yang lebih damai, bahagia dan sejahtera. Oleh karena itu perlu usaha yang sungguh-sungguh meningkatkan harkat kehidupan manusia, diantaranya melalui layanan bimbingan konseling bidang kesehatan mental. Layanan BK kesehatan mental harus diimplementasikan dan diintegrasikan baik di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Layanan BK kedamaian, multikultural dan spiritual sangat strategis dalam memberikan layanan BK kesehatan mental pada masyarakat di era revolusi industry 4.0, disamping pendekatan dan model layanan BK lainnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Daud, N.A. M. (2006). Aspek Spiritual dalam kaunseling: Implikasi terhadap kounselor, dalam Isu-isu kaunseling dalam Perspektif Islam (Md Noer bin Saper Eds). Kuala Lumpur: Pustaka Salam.

Duffy, Ryan D. (2006). Spirituality, Religion, and Career Development: Current Status and Future Directions. The Career Development Quarteley, September 2006. Vol 55, p 52-63

Hawari, D. (1997). Al Qur’an, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Mental. Yogyakarta: Bakti Bakti Prima Yasa.

Gladding, S.T. (2012). Konseling Progesi yang menyeluruh (terjemahn). Jakarta: Indeks.

Jankowaski, P.J. (2002). Postmodern Spirituality: Implications for Promoting Change. Counseling and Value, 46, 69-79.

Kartadinata, S. (2019). Profesi BK di Era Revolusi Industri 4.0 Peluang dan tantangan. Konvensi Nasional XXI ABKIN Bandung, 17 – 19 April 2019.

Kartadinata. S (2020). Bimbingan dan Konseling Komprehensif Abad 21. Bandung: UPI Press.

Kartini K & Andari J. (1989). Hygiene Mental dan Kesehatan Mmental dalam Islam. Bandung Mandar Baru.

Koenigh,H.G, & Cohen H.J. (Eds). (2002). The lingk between religion and health: Psychoneuronology and the fith factor. London: The Oxford University Press.

La Torre, M.A. (2002). Spirituality and Psychotherapy: An Important Combination, Perspectives in Psychiatric Care, Vol 38, 3, 108-110.

Leod. Mac.J. (2003). Pengangtar Konseling. Teori dan studi kasus (terjemahan). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Linnes, D. (2006). Spirituality in Counselling and Psychotherapy. London: sage Publication.

Schneiders A.A. (1964). Personal adjustment and Mental health. New York

Suherman, U. (2019). Pengembangan Profesi BK dalam Era revolusi Industri 4.0. Makalah Konvensi XII ABKIN, Bandung 17 -19 April 2019

Tilaar HAR. (1999). Pendidikan, kebudayaan, dan masyarakat madani Indonesia. Strategi reformasi pendidikan nasional. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Webel,C. & Galtung, J. (2007) Hanbook of Peace and Conflict Studies. London: Routledge

WHO, Mental health: strengthening our response, https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response, 17 June 2022.

Yusuf. S (2004). Mental Hygiene. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Downloads

Published

2022-10-26

How to Cite

Jumarin, M. (2022). KONSELING KESEHATAN MENTAL PADA MASYARAKAT DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. AKADEMIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 21(2), 71–85. Retrieved from https://journal.ipw.ac.id/index.php/akademika/article/view/48