TRANSMISI NILAI BUDAYA MELALUI FOLKLORE DALAM SEJARAH LOKAL
Keywords:
folklore, sejarah lokal, kearifan lokal.Abstract
Materi yang kreatif dan inovatif mampu menterjemahkan bahwa
Folklore sebagai bagian dari sejarah lokal merupakan nilai budaya yang
memberikan suatu pengaruh positif, apabila dijelaskan dengan penuh
penjiwaan. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan
studi dokumen. Pembelajaran seperti ini akan menjadikan anak didik paham
dengan sejarah diri atau lingkungannya, yang bisa menjadikan anak didik
peka dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Hasil penelitian menunjukan
pentingnya folklore untuk dikedepankan dalam materi pembelajaran Sejarah
lokal merupakan sarana untuk pembentukan jati diri bangsa melalui
kesadaran sejarah dan kesadaran budaya, juga sebagai pendekatan seorang
guru atau pengajar untuk mengenalkan kepada anak didik tentang kearifan-
kearifan lokal yang ada di sekitar mereka.
Downloads
References
Abdullah, T. 2004. Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Danandjaja, J. 2007. Folkor Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti. ________.
Folklor Indonesia Ilmu Gossip, Dongeng dan lainlain. Jakarta: Graffiti
Dasuki, A. 2003. “Historiografi dan Penggunaan Sejarah dalam Pendidikan” dalamHelius
Sjamsuddin dan Andi Suwirta (ed) Historia Magistra Vitae: Menyambut 70 Tahun
Prof. Dr. Hj. Rochiati Wiriaatmadja, MA, Bandung: Historia Press.
Djoened, N. N. 1984. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta: Balai Pustaka. Endraswara,
S. 2010. Folklor Jawa: Macam, Bentuk dan Nilainya. Jakarta: Penaku. Gottchalk,
L. 1986. Mengerti Sejarah. Penerjemah Nugraho Notosusanto. Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogya.
Hasan, S.H. 2007. "Kurikulum Sejarah dan Pendidikan Sejarah Lokal", dalam Mulyana,
Gunawan (2007). Sejarah Lokal: Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah. Bandung:
Salamina Press.
Humas. 2012. Pidato Prof. Dr. Dadang Supardan pada Pengukuhan Sebagai Guru Besar
UPI, Selasa (17/7/2012). (Retrieved 07 20, 2013, from Kabar UPI: http://
b e r i t a . u p i . e d u / 2 0 1 2 / 0 7 / 1 7 / p i d a t o - p r o f- d r - d a d a n g s u p a r d a n - p a d a -
pengukuhansebagai-guru-besar-upiselasa-1772012/).
Isjoni. 2007. Pembelajaran Sejarah Lokal. Bandung: Alfabeta.
Jefrianto. 2013. Memahami Sejarah Lokal Sebagai Awal Pembentukan Karakter.
(Retrieved 07 20, 2013, from Goresan Penaku: http://jefriantogie.blogspot.co m/
/03/memahamisejarah-lokal-sebagaiawal.html),
Kasmadi, H. 2001. Pengembangan Pembelajaran Dengan Pendekatan Model-Model
Pengajaran Sejarah. Semarang. PT. Prima Nugraha Pratama
Kochhar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah Lokal. Purwanta dan Yofita Hardiwati
(Penerjemah). Jakarta: Grasindo.
Koentjaraningrat. 1993. Metode-metode Penelitian Masyarakat. PT. Gramedia.
Majid, A. A. 2002. Mendidik Dengan Cerita. Bandung: RemajaRosdakarya.
Moleong, L. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dr. Sumpana, M.Pd.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.